22.3.14

dia bukan gagal, hanya saja kehendak Allah lebih indah.

malam ini dia pulang, pulang bukan dengan sejuta keberhasilan tetapi dia pulang dengan sebuah kegagalan.
mungkin bukan sebuah kegagalan kecil, tapi bukan yang besar pula karena mungkin belum sepenuhnya menghancurkan segalanya.
sekitar 2 minggu yang lalu, dia berangkat. bukan hanya untuk bekerja dan menyambung hidup. tapi untuk membanggakan bapak dan ibu.
rasanya mungkin berat sekali, baru saja dia bekerja tapi sang kapten sudah mengatai nya "tak becus kerja" padahal baru saja dia mengendarai sampai balikpapan.
malam ini, aku menjemputnya di stasiun biasa dimana aku menjemputnya setiap dia pulang ke kota ini.
dibalik punggungnya, ku berfikir "Ya Tuhan berikan dia kekuatan, ampuni siapapun yang mungkin pernah dan sudah mematahkan semangatnya. Semoga apa yang kau kehendaki itu lebih indah dari keinginan kami" Amin ya Rabb :)
aku tau bagaimana perasaannya, dia mungkin gundah juga, bagaimana menjelaskan kepada bapak dan ibu? dia gagal.
dia menyempatkan diri mampir ke sebuah mesin anjungan tunai, dan memberiku 5 lembar uang seratus ribuan. aku tau niat baiknya untuk membiayai study strata ku. tapi melihat keadaannya yang baru saja kurang baik (re: gagal dipekerjaannya). harapanku untuk menggantungkan biaya study ku sudah kukubur dalam-dalam. aku kembali berfikir, aku akan kembali berusaha sesuai dengan kemampuanku.
tapi malam ini, dia menunjukan, walaupun dia gagal, dia masih mau dan mampu.
akan kusimpan uang itu, tanpa kupakai, hingga suatu hari bisa kukembalikan kepadanya ketika dia sukses nanti.
dan aku yakin, kesuksesan akan menyertai orang yang percaya akan sukses dan kami adalah orang-orang yang percaya akan hal itu.

Tidak ada komentar: